Semarang - PGRI Kabupaten Banyumas kirimkan dua utusannya ikuti Training of Trainer (TOT) Menjadi Kreator Konten Merdeka Belajar, Jumat, (22/07/2022). Kedua utusan diantaranya Dwi Kristianto dari unsur Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) dan Yusep Kurniawan dari unsur PGRI Smart Learning and Character Center (PSLCC).
Dwi Kristianto, utusan PGRI Kab. Banyumas dari unsur APKS mengatakan, ToT dilaksanakan selama tiga hari, yakni Jumat - Minggu, 22 - 24 Juli 2022 yang dibuka oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Muhdi, M.H., M.Hum.
"ToT dilaksanakan selama tiga hari, yakni Jumat - Minggu, 22 - 24 Juli 2022 yang dibuka oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah, Dr. Muhdi, M.H., M.Hum," pungkasnya.
Agung Purwoko, M.Pd., ketua panitia dalam laporannya mengatakan, peserta yang hadir dari utusan 35 Kabupaten/Kota se- Provinsi Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa perwakilan dari Kabupaten/Kota dari unsur APKS, PSLCC dan FPGL.
"Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari 35 kabupaten/kota se- provinsi jawa tengah," katanya.
Agung menambahkan, APKS dan PSLCC menjadi ujung tombaknya PGRI. Ia menegaskan TOT ini bukan hanya sekedar kursus. Melainkan nantinya para peserta dapat mengimbaskan di wilayahnya masing-masing. Sehingga akan lahir konten-konten apik dadi kreator-kreator PGRI Kabupaten/Kota.
Dr. Muhdi, M.H., M.Hum., Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan, para guru utusan PGRI Kab/Kota yang mengikuti kegiatan ini merupakan guru harapan masa depan. Ia berharap para peserta ToT akan mengkloning di daerahnya masing-masing untuk bersama-sama bergerak membuat konten untuk menunjang pembelajaran di era merdeka belajar.
"Saya berharap banyak, peserta yang hadir akan mengkloning di daerah masing-masing untuk bersama-sama bergerak membuat konten untuk menunjang pembelajaran di era merdeka belajar," katanya.
Muhdi menambahkan, "Saatnya PGRI hadir lebih nyata dalam pengembangan profesi guru. PGRI lahir bersama bangsa memajukan pendidikan. Saya selalu mengingatkan bahwa, saat ini sedang ada bonus demografi dan teknologi digital. Tetapi apabila anak didik tidak didik dengan baik dalam pemanfaatan teknologi, makan tidak akan lahir generasi emas," ungkapnya.
(Yusep Kurniawan)
No comments:
Post a Comment