Menjadi Guru Penggerak adalah bagian dari dinamika menjadi seorang guru. Gaungnya sudah semakin terdengar hingga di penghujung tahun 2022 kemarin. Guru Penggerak, merupakan salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mengembangkan profesionalisme menjadi pendidik sejati. Sehingga seorang pendidik dapat menampilkan performa terbaik sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dunia pendidikan.
Keikutsertaan saya pada seleksi guru
penggerak angkatan pertama adalah sebuah langkah awal yang meyakini optimisme
tersebut. Bahwa keikutsertaan pada program guru penggerak tentu berdampak pada perubahan
diri agar menjadi lebih baik. Peningkatan kompetensi dan performa sebagai guru
menjadi ihwal alasan saya untuk mencoba keluar dari zona nyaman. Saat itu,
pendidikan guru penggerak ditempuh dalam kurun waktu kurang lebih sembilan
bulan. Sebuah perjalanan dan proses yang cukup panjang. Berbagai dinamika yang
dilalui, suka, dan duka yang dialami telah membawa cerita perjalanan karir saya
pada ujung yang membahagiakan. Ujung yang sesuai dengan pengaharapan adalah
ketika dinyatakan lulus sebagai guru penggerak.
Menjadi guru penggerak merupakan
pengalaman yang akan senantiasa tersemat dalam sanubari. Tergerak, bergerak,
dan menggerakan sudah bukan sekadar jargon semata. Namun lebih dari itu,
saya merasa bahwa jargon itu telah terselam jauh pada kepribadian saya yang
akan selalu berkelindan dalam aksi nyata yang akan terus saya ikhtiarkan.
Saya pun mencoba melanjutkan perjuangan dengan
mengikuti seleksi pengajar praktik untuk pendidikan guru penggerak angkatan 5.
Amanah untuk tergerak, bergerak
dan menggerakkan sebagai pengajar praktik berlalu selama
kurun waktu enam bulan lamanya. Sebuah pengalaman berharga bagi saya karena
dalam kurun waktu tersebut dapat membersamai para calon guru penggerak hebat kabupaten
Banyumas. Sebuah perjalanan dari tergerak, bergerak, dan menggerakan
pada momen pendidikan guru penggerak telah saya rasakan.
Pengalaman menempuh pendidikan guru
penggerak dan menjadi pengajar praktik, telah menempa saya menjadi pribadi yang
lebih memahami makna dari tergerak, bergerak dan menggerakkan. Tergerak yang sesungguhnya adalah
datang dari hati, bukan dari siapa yang menggerakkan. Begitu pun dengan bergerak dan menggerakkan, keduanya
lahir alami dari dalam sanubari.
Saya mencoba mengimplementasikan apa itu tergerak,
bergerak, dan menggerakkan dalam kewajiban dan tanggung
jawab sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Implementasi itu kemudian saya abadikan
melalui sebuah rangkaian kata-kata yang akhirnya tersusun rapi menjadi sebuah untaian
kalimat. Untaian kata saya
publikasikan di beberapa media masa,
baik media sendiri maupun media luar. Beberapa media yang
saya kelola sebagai ruang publikasi dan berbagi diantaranya: 1) Website, YUSEP KURNIAWAN, GURU
BANYUMAS, dapat diakses melalui link: https://www.yusepkurniawan.com/,
2) Weblog: INFO BANYUMAS, link:
https://infobanyumas1.blogspot.com/,
3) Youtube: RUANG LITERASI, link: https://bit.ly/Ruang-Literasi,
4) Facebook: YUSEP KURNIAWAN, link: https://www.facebook.com/yusepkurniawan88/,
serta 5) Instagram:
YUSEP KURNIAWAN, link:
Sekilas rangkaian cerita sederhana mengenai perjalanan diri untuk tergerak, bergerak, dan menggerakkan ini menjadi sejarah bagi kehidupan saya. Berharap anak cucu nantinya membaca dan memaknai bahwa ini adalah bagian dari perjuangan hidup untuk dapat bermanfaat bagi orang lain, bangsa dan negara.
Untuk melihat profil penulis, pembaca dapat berkunjung ke website penulis, yusepkurniawan.com, atau klik link profil: https://www.yusepkurniawan.com/p/profil.html.
No comments:
Post a Comment