Memerdekakan hak anak dalam pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas gelar Gebyar Inklusi. Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan siswa inklusif dari sekolah semua jenjang se- Kabupaten Banyumas. Berlangsung di lapangan Diponegoro Tunjung, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah acara dibuka langsung oleh Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein, Rabu, (24/5/2023).
Bupati Husein dalam sambutannya menyampaikan bahwa Gebyar Inklusi merupakan ajang menggali potensi anak berkebutuhan khusus. Menurutnya para guru diminta layani anak berkebutuhan khusus dengan penuh kesabaran, keikhlasan serta dengan pelayanan sepesial.
"Kegiatan ini merupakan panggung anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan kepercayaan diri dan menggali potensi yang mereka miliki. Saya harap guru dan kepala sekolah harus melayani dan menuntun anak berkebutuhan khusus dengan sebaik mungkin. Harus ada perhatian khusus," imbuh Husein.
Husein meminta Kepala Dinas Pendidikan, Drs. Joko Wiyono, M.Si untuk adakan pelatihan bagi para guru yang menangani anak berkebutuhan khusus. Tujuannya menurut Husein agar anak berkebutuhan khusus dapatkan layanan pendidikan dengan tingkat dan taraf yang sama.
"Saya minta Pak Joko Wiyono latih para guru yang tangani anak berkebutuhan khusus. Saya ingin mereka dapat pelayanan pendidikan dengan tingkat taraf yang sama," ucap Husein.
Diakhir sambutan, Husein mengapresiasi kerjasama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan untuk bersama menangani anak berkebutuhan khusus. Ia berharap semua anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan gratis di Rumah Sakit Pemerintah di Banyumas.
"Terima kasih Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan atas kerjasamanya. Saya harap semua anak berkebutuhan khusus dating ke Rumah Sakit Pemerintah akan mendapatkan pelayanan gratis," ungkap Husein.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono menyampaikan dua hal penting berkenaan dengan rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) khususnya Gebyar Inklusi. Yang pertama menurutnya Gebyar Inklusi sebagai bentuk laporan kepada masyarakat bahwa Banyumas adalah Kabupaten Inklusi. Dimana Gebyar Inklusi menurutnya merupakan salah satu gelaran penting yang harus dipublikasikan. Yang kedua, menurut Joko Wiyono, siapapun mereka yang mempunyai anak berkebutuhan khusus tidak perlu ragu untuk menyekolahkan di Sekolah umum. Ia menegaskan, Dinas Pendidikan sudah menyiapkan sekolahnya untuk bisa melayani anak berkebutuhan khusus.
“Dua hal penting dari kegiatan ini, yang pertama, ini salah satu bentuk laporan kepada masyarakat bahwa Banyumas adalah kabupaten inklusi. Yang kedua, siapapun yang punya anak berkebutuhan khusus jangan ragu untuk sekolahkan di sekolah umum. Kita sudah siapkan sekolah kita untuk layani anak berkebutuhan khusus,” ungkap Joko Wiyono. (Yusep Kurniawan)
No comments:
Post a Comment